Tidur Jam 10 Pagi Menurut Islam

Tidur Jam 10 Pagi Menurut Islam: Panduan untuk Kesejahteraan Spiritual dan Fisik

Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang kebiasaan tidur yang ideal dalam Islam dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesejahteraan Anda? Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai “tidur jam 10 pagi menurut Islam” dan mengapa memahami waktu tidur yang tepat dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan spiritual dan fisik Anda.

Dalam Islam, tidur bukan hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga bagian penting dari rutinitas yang mempengaruhi keseimbangan hidup seorang Muslim. Memahami panduan tidur yang sesuai dengan ajaran Islam dapat membantu Anda mencapai keseimbangan antara kewajiban spiritual dan kebutuhan fisik. Dengan mengatur waktu tidur yang baik, Anda dapat meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan kebugaran mental.

Melalui artikel ini, Anda akan memperoleh wawasan tentang bagaimana tidur pada jam 10 pagi dipandang dalam Islam, serta tips praktis untuk menyesuaikan kebiasaan tidur Anda agar selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana waktu tidur yang tepat dapat menjadi kunci bagi kesejahteraan menyeluruh Anda. Selanjutnya, kita akan membahas lebih detail mengenai panduan dan anjuran yang dapat diikuti untuk mencapai tidur yang berkualitas menurut ajaran Islam.

Pentingnya Memahami Waktu Tidur Menurut Islam

Memperoleh Panduan tentang Waktu Tidur yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Dalam pandangan Islam, tidur bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang penting. Tidur yang teratur dan sesuai dengan anjuran Islam dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan spiritual seorang Muslim. Salah satu waktu tidur yang sering dibahas adalah tidur jam 10 pagi menurut Islam. Menurut para ulama, tidur pada waktu ini tidak dianjurkan karena bertentangan dengan kebiasaan sunnah Rasulullah SAW, yang menganjurkan umatnya untuk bangun pagi dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Tidur di pagi hari setelah shalat Subuh dianggap tidak produktif dan dapat menghilangkan keberkahan pagi. Sebaliknya, Islam menganjurkan agar umatnya memulai hari lebih awal, yang dikenal sebagai keutamaan bangun pagi dalam Islam. Ini adalah waktu untuk beribadah, bekerja, dan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan semangat dan keberkahan.

Waktu Tidur Terbaik dalam Islam

Menurut pandangan Islam, tidur yang ideal adalah pada malam hari, setelah melaksanakan shalat Isya, sehingga dapat bangun di sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan ibadah qiyamul lail. Ini dikenal sebagai etika tidur dalam Islam, yang melibatkan niat baik, membaca doa sebelum tidur, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, seperti tidur menghadap kanan.

Sebagai tambahan, tidur siang atau qailulah juga memiliki manfaat yang diakui dalam Islam. Pandangan Islam tentang tidur siang menyebutkan bahwa tidur sejenak di siang hari dapat memberikan energi tambahan untuk melanjutkan aktivitas ibadah dan kerja hingga malam hari. Namun, tidur siang tidak boleh berlebihan, agar tidak mengganggu waktu tidur malam.

Anjuran Tidur dalam Islam

Sebagai seorang Muslim yang ingin memahami lebih dalam tentang tidur menurut Islam, penting untuk mengikuti anjuran tidur dalam Islam. Anjuran ini meliputi tidur lebih awal, bangun pagi, dan menghindari tidur berlebihan di pagi hari, terutama setelah Subuh.

Berbagai sumber terpercaya, seperti Etika Tidur dalam Islam, menekankan bahwa pola tidur yang baik tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga berdampak positif pada kondisi spiritual. Dengan mengikuti panduan tidur sesuai ajaran Islam, umat Muslim dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual.

Untuk memperdalam pemahaman tentang pandangan Islam terhadap fenomena-fenomena lainnya, Anda dapat membaca artikel terkait seperti Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam atau Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam.

Dengan memahami dan menerapkan waktu tidur yang dianjurkan dalam Islam, seorang Muslim dapat mengoptimalkan kesejahteraan fisik dan spiritual, mencapai produktivitas yang lebih tinggi, serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Perspektif Islam tentang Waktu Tidur

Waktu Tidur yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Tidur merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam Islam, ada panduan khusus mengenai waktu tidur yang dianjurkan. Menurut pandangan Islam, waktu tidur terbaik adalah pada malam hari setelah melaksanakan shalat Isya dan sebelum waktu subuh. Rasulullah SAW dikenal merutinkan tidur lebih awal di malam hari agar dapat bangun untuk melaksanakan shalat malam serta memulai hari dengan shalat subuh.

Tidur pada jam 10 pagi menurut Islam tidak dianjurkan sebagai kebiasaan harian, karena jam tersebut biasanya adalah waktu produktif untuk bekerja dan beraktivitas setelah menunaikan shalat subuh. Namun, jika ada kebutuhan mendesak atau pekerjaan yang memerlukan istirahat pada waktu tersebut, dibolehkan asal tidak menjadi kebiasaan yang mengganggu kewajiban lainnya.

Pandangan Islam tentang Tidur Siang

Dalam Islam, tidur siang atau yang dikenal sebagai “qailulah” dianjurkan, terutama jika seseorang bangun lebih awal untuk shalat malam. Tidur siang singkat dapat memberikan energi tambahan dan membantu meningkatkan konsentrasi. Nabi Muhammad SAW menganjurkan tidur siang sebelum waktu Zuhur, yang dikenal dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan. Namun, tidur siang panjang yang mengganggu jadwal harian dan kewajiban ibadah sebaiknya dihindari.

Etika Tidur dalam Islam

Etika tidur dalam Islam mencakup beberapa adab dan sunnah yang dapat diikuti untuk memperoleh tidur yang berkualitas dan diberkahi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Membaca doa sebelum tidur dan membaca beberapa ayat Al-Quran seperti Al-Falaq dan An-Naas.
  • Menghadap kiblat saat tidur.
  • Tidur dengan posisi badan miring ke kanan.
  • Menghindari tidur tengkurap, karena posisi ini tidak dianjurkan menurut sunnah.
  • Bangun pagi untuk melaksanakan shalat Subuh dan memulai hari dengan aktivitas yang bermanfaat.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai etika tidur dalam Islam, pembaca dapat mengunjungi Etika Tidur dalam Islam.

Keutamaan Bangun Pagi dalam Islam

Bangun pagi merupakan salah satu kebiasaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Keutamaan bangun pagi terletak pada kesempatan untuk melaksanakan ibadah, seperti shalat Tahajud dan shalat Subuh, serta memulai aktivitas dengan pikiran yang segar dan tubuh yang bugar. Bangun pagi juga memberikan waktu yang lebih panjang untuk beribadah, berdoa, dan beraktivitas produktif sepanjang hari.

Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Hadis ini menekankan pentingnya memanfaatkan waktu pagi untuk meraih keberkahan.

Anjuran Tidur dalam Islam

Islam memberikan panduan yang jelas mengenai anjuran tidur yang baik. Beberapa anjuran tersebut meliputi:

  • Tidur setelah Isya dan bangun sebelum Subuh.
  • Melakukan qailulah (tidur siang) jika diperlukan.
  • Menghindari begadang tanpa alasan yang jelas.
  • Menjaga durasi tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam per hari, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandangan Islam mengenai mimpi, Anda dapat membaca artikel Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam dan Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam.

Manfaat dan Dampak Tidur Jam 10 Pagi

Manfaat Tidur Jam 10 Pagi Menurut Islam

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Dalam pandangan Islam, tidur juga memiliki dimensi spiritual yang berperan dalam menjaga keseimbangan hidup seorang Muslim. Tidur jam 10 pagi bisa menjadi pilihan tepat dalam kondisi tertentu, terutama setelah menjalankan aktivitas malam sebelumnya, seperti sholat tahajud.

Pandangan Islam tentang Tidur Siang

Dalam Islam, tidur siang atau “qailulah” dianjurkan sebagai cara untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, tidur siang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kebugaran untuk beribadah lebih baik. Tidur jam 10 pagi bisa dianggap sebagai bentuk qailulah jika dilakukan dengan niat yang tepat dan tidak berlebihan. Etika Tidur dalam Islam menekankan pentingnya menjaga niat dalam tidur, yaitu untuk mendapatkan kekuatan dalam beribadah.

Dampak Positif Tidur Jam 10 Pagi

Meningkatkan Kesejahteraan Fisik

Tidur pada jam 10 pagi dapat membantu mengembalikan energi setelah begadang atau bekerja hingga larut malam. Ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan konsentrasi serta daya ingat. Dalam konteks waktu tidur terbaik dalam Islam, menjaga pola tidur yang seimbang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mendukung Kesejahteraan Spiritual

Tidur yang cukup dan berkualitas pada waktu yang tepat dapat membantu seorang Muslim lebih fokus dalam beribadah, seperti sholat dan membaca Al-Quran. Keutamaan bangun pagi dalam Islam sangat ditekankan, karena pagi hari adalah waktu yang penuh berkah untuk beribadah. Dengan tidur yang cukup, seseorang dapat bangun dengan segar dan siap untuk memulai hari dengan ibadah pagi yang khusyuk.

Tips Praktis untuk Memaksimalkan Tidur Jam 10 Pagi

  1. Atur Niat yang Baik: Sebelum tidur, pastikan untuk meniatkan tidur sebagai bentuk ibadah untuk mendapatkan kekuatan dalam menjalankan kewajiban sehari-hari.
  2. Buat Jadwal yang Konsisten: Usahakan untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari. Ini membantu tubuh mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan kualitas tidur.
  3. Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan lingkungan tidur nyaman dan bebas gangguan agar bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.
  4. Pertimbangkan Durasi: Hindari tidur terlalu lama agar tidak mengganggu pola tidur malam. Tidur selama 20-30 menit di pagi hari dapat cukup untuk mengembalikan energi.

Untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang arti mimpi dan tafsir mimpi, serta pandangan Islam terkait, Anda bisa membaca artikel-artikel terkait seperti Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam dan Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam.

Dengan memahami manfaat tidur jam 10 pagi menurut Islam, diharapkan setiap Muslim dapat lebih bijak dalam mengatur waktu tidur mereka untuk mencapai kesejahteraan fisik dan spiritual.

Tantangan dan Potensi Masalah Tidur Pagi

Tantangan Tidur Jam 10 Pagi Menurut Islam

Tidur pada jam 10 pagi dapat menimbulkan tantangan tertentu, terutama dari perspektif Islam. Etika Tidur dalam Islam menekankan pentingnya mengikuti pola tidur yang sejalan dengan ajaran agama. Salah satu tantangan utama adalah bahwa tidur pagi dapat mengganggu jadwal ibadah harian, terutama shalat Dhuha yang memiliki keutamaan tersendiri.

Memahami Waktu Tidur Terbaik dalam Islam

Menurut pandangan Islam, waktu tidur yang ideal adalah di malam hari, setelah menunaikan shalat Isya dan bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan shalat Tahajud. Tidur siang atau qailulah dianjurkan, tetapi tidur pagi yang berlebihan tidak direkomendasikan. Hal ini dikarenakan tidur pagi dapat mengurangi produktivitas dan mengganggu rutinitas ibadah.

Pandangan Islam tentang Tidur Siang

Tidur siang atau qailulah dianjurkan dalam Islam dan dianggap sebagai cara untuk menyegarkan diri. Namun, tidur pagi yang berlebihan berbeda dengan qailulah dan dapat membawa dampak negatif pada keseharian. Dengan demikian, penting bagi umat Muslim untuk memanfaatkan waktu pagi dengan sebaik-baiknya, seperti dengan bangun lebih awal untuk beribadah dan beraktivitas.

Potensi Masalah Tidur Pagi

Tidur pada jam 10 pagi dapat menyebabkan beberapa masalah potensial, baik dari sisi kesehatan fisik maupun spiritual. Berikut adalah beberapa potensi masalah yang perlu diperhatikan:

Menghambat Keutamaan Bangun Pagi dalam Islam

Bangun pagi memiliki banyak keutamaan dalam Islam, seperti kesempatan untuk beribadah lebih awal dan memulai hari dengan semangat baru. Tidur jam 10 pagi dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan ini, sehingga mengurangi kualitas ibadah dan produktivitas harian.

Dampak pada Kesejahteraan Spiritual dan Fisik

Tidur yang terlampau pagi dapat mengganggu keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Menurut Inilah Tafsir Mimpi, tidur yang tidak sesuai dengan sunnah dapat mengakibatkan rasa malas dan kurangnya motivasi untuk beribadah. Selain itu, tidur pagi yang berlebihan dapat mempengaruhi ritme sirkadian tubuh, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan.

Tips Praktis untuk Mengatasi Tantangan Tidur Pagi

  1. Mengatur Jadwal Tidur: Pastikan untuk tidur lebih awal di malam hari dan bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan ibadah malam dan shalat Subuh.
  2. Memanfaatkan Waktu Pagi: Gunakan waktu pagi untuk aktivitas produktif seperti membaca Al-Qur’an, berolahraga ringan, atau mengikuti kajian keagamaan.
  3. Mengikuti Anjuran Tidur dalam Islam: Cobalah untuk tidur siang yang singkat (qailulah) jika merasa lelah, namun hindari tidur pagi yang berlebihan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai interpretasi mimpi dan pandangan Islam, Anda dapat mengunjungi artikel Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam atau Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam.

Tips Praktis untuk Mengatur Waktu Tidur

Memahami Waktu Tidur yang Sesuai dalam Islam

Memahami pandangan Islam tentang tidur dapat memberikan panduan berharga dalam mengatur waktu tidur sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan spiritual dan fisik. Tidur merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim, dan Islam memberikan panduan khusus tentang kebiasaan tidur yang baik. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai tidur jam 10 pagi menurut Islam. Tidur di pagi hari setelah Subuh tidak dianjurkan dalam Islam karena waktu ini adalah waktu yang diberkahi untuk bekerja dan mencari rezeki. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk bangun pagi-pagi agar dapat memulai hari dengan produktif.

Waktu Tidur Terbaik dalam Islam

Menurut pandangan Islam, waktu tidur yang terbaik adalah setelah melakukan aktivitas yang menenangkan di malam hari, seperti membaca Al-Qur’an atau berdoa. Tidur lebih awal di malam hari dan bangun pagi-pagi adalah rutinitas yang dianjurkan. Ini sejalan dengan anjuran tidur dalam Islam, di mana kualitas tidur lebih diutamakan dibandingkan kuantitas. Dengan tidur lebih awal, seseorang dapat memanfaatkan keutamaan bangun pagi dalam Islam, seperti melaksanakan sholat Subuh berjamaah dan memulai hari dengan semangat baru.

Pandangan Islam tentang Tidur Siang

Tidur siang atau qailulah adalah kebiasaan yang dianjurkan dalam Islam, terutama jika dilakukan sebelum sholat Zuhur. Tidur siang yang singkat dapat memberikan manfaat kesehatan dan meningkatkan konsentrasi. Namun, penting untuk tidak berlebihan dalam tidur siang agar tidak mengganggu waktu tidur malam. Pandangan Islam tentang tidur siang menekankan keseimbangan dan moderasi.

Etika Tidur dalam Islam

Islam mengajarkan etika tidur dalam Islam yang mencakup sejumlah adab, seperti berwudhu sebelum tidur, membaca doa, dan tidur dengan posisi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yaitu miring ke kanan. Mempraktikkan etika ini dapat membawa ketenangan dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT selama tidur. Untuk informasi lebih lanjut mengenai etika tidur, Anda dapat merujuk pada Etika Tidur dalam Islam.

Anjuran Tidur dalam Islam

Dalam ajaran Islam, tidur bukan hanya kebutuhan fisik tetapi juga bagian dari ibadah. Oleh karena itu, memulai dan mengakhiri tidur dengan doa adalah cara untuk mengingat Allah dan mengharapkan perlindungan-Nya. Selain itu, menjaga niat yang baik saat tidur, seperti beristirahat untuk beribadah dengan lebih baik keesokan harinya, juga merupakan anjuran tidur dalam Islam.

Untuk memperdalam pemahaman tentang pandangan Islam lainnya, seperti arti mimpi, Anda bisa membaca Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam atau Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam.

Dengan mengikuti panduan ini, seorang Muslim dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual, serta memperoleh manfaat dari waktu tidur terbaik dalam Islam.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Dalam pandangan Islam, tidur bukan hanya sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang penting. Tidur yang sesuai dengan ajaran Islam dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan spiritual. Berdasarkan beberapa hadis dan pandangan ulama, tidur jam 10 pagi menurut Islam tidak disarankan karena waktu tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk aktivitas ibadah dan produktivitas. Islam menganjurkan tidur malam yang cukup dan bangun pagi sebagai bagian dari etika tidur yang baik.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam memahami waktu tidur terbaik dalam Islam meliputi tidur setelah isya, bangun untuk tahajjud, dan menghindari tidur setelah subuh hingga matahari terbit. Hal ini didukung oleh keutamaan bangun pagi dalam Islam yang memberikan energi dan keberkahan dalam menjalani hari. Untuk waktu tidur siang, pandangan Islam tentang tidur siang menyebutkan bahwa tidur singkat atau qailulah sebelum dzuhur bermanfaat untuk meningkatkan fokus dan produktivitas.

Rekomendasi

  1. Patuhi Pola Tidur yang Direkomendasikan: Usahakan untuk tidur lebih awal di malam hari dan bangun pagi-pagi, seperti yang dianjurkan dalam etika tidur dalam Islam. Hal ini dapat membantu menjaga ritme sirkadian yang sehat dan memastikan Anda memanfaatkan waktu pagi yang diberkahi.
  2. Manfaatkan Waktu Pagi dengan Bijak: Gunakan waktu pagi untuk ibadah dan aktivitas produktif. Keutamaan bangun pagi dalam Islam menekankan pentingnya memulai hari dengan doa dan aktivitas yang bermanfaat.
  3. Lakukan Qailulah Sebelum Dzuhur: Jika memungkinkan, lakukan tidur siang singkat atau qailulah untuk meningkatkan konsentrasi dan energi fisik. Namun, hindari tidur terlalu lama agar tidak mengganggu pola tidur malam Anda.
  4. Perhatikan Kualitas Tidur: Pastikan lingkungan tidur nyaman dan tenang. Hindari konsumsi makanan berat dan aktivitas yang merangsang sebelum tidur agar kualitas tidur tetap optimal.

Untuk lebih memahami pandangan Islam tentang tidur dan mimpi, Anda bisa membaca artikel terkait seperti Bau Telur Busuk Pertanda Apa Menurut Islam dan Arti Mimpi Atap Rumah Roboh Menurut Islam.

Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan umat Muslim dapat memperoleh panduan tentang waktu tidur yang sesuai dengan ajaran Islam dan meningkatkan kesejahteraan spiritual serta fisik mereka. Untuk informasi lebih lanjut tentang etika tidur dalam Islam, Anda dapat mengunjungi Etika Tidur dalam Islam.

FAQ

Apa pandangan Islam tentang tidur di pagi hari?

 

Dalam Islam, ada beberapa pandangan yang terkait dengan tidur di pagi hari. Secara umum, tidur setelah matahari terbit hingga waktu Dhuha tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang tidak tidur setelah Subuh. Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan sebaiknya digunakan untuk beraktivitas, seperti berdzikir, bekerja, atau mencari rezeki. Namun, jika seseorang memerlukan istirahat karena alasan kesehatan atau kelelahan, tidur di pagi hari diperbolehkan asalkan tidak menjadi kebiasaan yang mengganggu produktivitas dan kewajiban ibadah.

Apakah ada anjuran khusus dalam Islam mengenai waktu tidur?

 

Islam menganjurkan pola tidur yang seimbang dan sehat. Beberapa anjuran mengenai waktu tidur dalam Islam antara lain: tidur lebih awal di malam hari dan bangun sebelum atau saat waktu Subuh. Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk tidur setelah Isya dan bangun di sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan tahajud dan ibadah lainnya. Selain itu, tidur siang atau ‘qailulah’ juga disarankan karena dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan konsentrasi dalam beribadah.

Bagaimana tidur jam 10 pagi mempengaruhi kesehatan menurut Islam?

 

Dalam pandangan Islam, tidur pada jam 10 pagi tidaklah ideal karena waktu pagi merupakan waktu yang diberkahi dan sebaiknya digunakan untuk beraktivitas. Namun, dari perspektif kesehatan, tidur pada jam tersebut mungkin diperlukan jika seseorang mengalami kurang tidur di malam hari atau mengalami kelelahan. Islam menekankan pentingnya keseimbangan, sehingga selama tidur pagi tidak mengganggu kewajiban ibadah dan aktivitas lainnya, serta dilakukan dengan niat untuk menjaga kesehatan, hal itu dapat dimaklumi. Penting untuk mendengarkan kebutuhan tubuh dan memastikan bahwa tidur yang dilakukan tidak menghalangi produktivitas dan ibadah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *